Fenomena ini merupakan bagian dari siklus musim kemarau tahunan yang dipengaruhi oleh dominasi angin timuran dari Benua Australia. Angin tersebut membawa udara kering yang menyebabkan pembentukan awan hujan berkurang drastis di wilayah Indonesia selatan.

Waspada Dampak Kekeringan dan Karhutla

BMKG mengimbau masyarakat dan pemerintah daerah untuk mewaspadai potensi kekeringan, terutama di sektor pertanian dan pasokan air bersih. Selain itu, potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) juga meningkat selama puncak musim kemarau berlangsung.

“Sektor pertanian perlu mengatur pola tanam agar tetap produktif dan meminimalkan kerugian akibat kekeringan,” jelas pihak BMKG dalam siaran persnya.

Halaman: 1 2 3

Penulis: Agus DarmaEditor: Bima Saputra

Komentar Ditutup! Anda tidak dapat mengirimkan komentar pada artikel ini.