Dibuat oleh ChatGPT
Jakarta – Dalam upaya menstimulasi pertumbuhan ekonomi nasional yang mengalami perlambatan, pemerintah Indonesia secara resmi meluncurkan paket stimulus fiskal sebesar Rp24,4 triliun. Langkah ini diumumkan pada awal Juni 2025 dan ditujukan untuk memperkuat daya beli masyarakat serta mendorong konsumsi domestik yang menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi.
Menurut pernyataan resmi dari Kementerian Keuangan, stimulus ini akan difokuskan pada beberapa sektor utama, termasuk bantuan sosial tambahan untuk masyarakat berpendapatan rendah, subsidi energi, dan insentif fiskal untuk pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM). Pemerintah berharap suntikan dana ini dapat menjadi pendorong utama bagi peningkatan aktivitas ekonomi dalam beberapa bulan ke depan.
“Kami melihat konsumsi rumah tangga mengalami perlambatan yang cukup signifikan, dan oleh karena itu langkah cepat dan terukur perlu dilakukan,” ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers. Ia menambahkan bahwa program ini juga mencakup distribusi bantuan langsung tunai (BLT) serta percepatan proyek infrastruktur berskala kecil yang menyerap tenaga kerja lokal.
Ekonom menyambut baik kebijakan ini, meskipun tetap menekankan pentingnya efisiensi dalam implementasi agar dana yang digelontorkan benar-benar sampai ke tangan masyarakat yang membutuhkan. Stimulus ini juga dianggap krusial untuk menjaga momentum pemulihan ekonomi setelah tekanan global yang mempengaruhi ekspor dan investasi.
Dengan peluncuran stimulus ini, pemerintah berharap dapat menjaga pertumbuhan ekonomi nasional tetap berada pada kisaran 5% pada akhir tahun 2025, meskipun tantangan eksternal dan domestik masih membayangi.